A. Apakah Larutan Itu?
Larutan merupakan campuran yang bersifat
homogen atau serba sama. Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut pelarut (solvent),
sedangkan zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut (solute).
Gula biasa digunakan sebagai pemanis dalam
minuman atau makanan. Pada saat gula di masukkan ke dalam segelas air, maka
gula akan larut dan bercampur dengan air. Air yang bercampur dengan gula itulah
yang disebut dengan larutan gula.
B. Perbedaan Larutan Berdasarkan
Daya Hantar Listrik
Daya Hantar Listrik
Berdasarkan sifatnya, larutan dibagi
menjadi:
1.
Padat
Contoh larutan
yang berwujud padat adalah baja (karbon dalam besi), dan stainless steel (nikel
dan kromium dalam besi).
2.
Gas
Contoh larutan
berwujud gas adalah udara
3.
Cair
Contoh larutan
yang berwujud cair adalah larutan gula dan air laut
Berdasarkan daya hantar listriknya,
larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Sedangkan larutan non elekrolit adalah larutan
yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik.
Daya hantar listrik merupakan kemampuan
larutan untuk menghantarkan arus listrik.
Jika larutan dapat menghantarkan arus
listrik, bohlam akan menyala. Selain terjadinya nyala lampu, sifat elektrolit
larutan juga ditunjukkan dengan adanya gelembung di elektode.
Larutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan
elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah sesuai skema penggolongan berikut.
Bagaimanakah Anda dapat dengan mudah
mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat, elektrolit lemah ataupun non
elektrolit?
Larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik.
Elektrolit Kuat
Elektrolit kuat adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh
molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion
yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan
reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh :
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Gejala yang
terjadi dalam elektrolit
kuat:
- terionisasi sempurna
- menghantarkan arus listrik
- lampu menyala terang
- terdapat gelembung gas
Larutan elektrolit kuat dapat berupa :
Asam Kuat : HCl, H2SO4, HNO3, HClO4
Basa Kuat : NaOH, KOH, Ca(OH)2
Garam : NaCl, K2SO4, CaCl2
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari sisa
asam dan basa dengan reaksi sebagai berikut :
Asam + Basa Garam + H2O misal,
2HCl + Ca(OH)2 CaCl2 + 2H2O
dari reaksi di atas terlihat garam
tersusun dari gabungan Cl- sebagai ion negatif (anion)
dan Ca2+ sebagai ion positif (kation), contoh ion-ion lain yang dapat
membentuk garam yakni :
Kation : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+,
Sr2+, Ba2+, NH4+
Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO-, CO32-, HCO32-
sebagai contoh garam yang dapat terbentuk dari gabungan kation dan anion di atas antara lain :
Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4-, HSO-, CO32-, HCO32-
sebagai contoh garam yang dapat terbentuk dari gabungan kation dan anion di atas antara lain :
Penggabungan ion-ion di atas berdarkan
prinsip KPK yang kita pelajari sewaktu di SD....sebagai contoh muatan Mg adalah
+2 sedangkan Br adalah -1 agar seimbang Mg cukup sebuah sedangkan Br nya dua
buah sehingga menjadi MgBr2. Saat terurai Br tidak menjadi
Br2 namun kembali ke bentuk semula Br
sebanyak dua buah.
Elektrolit Lemah
Elektrolit lemah
adalah larutan yang kurang baik
menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit lemah dapat memberikan
nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada
elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi
tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah
ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Gejala yang
terjadi dalam elektrolit
Lemah:
- terionisasi sebagian
- menghantarkan arus listrik
- lampu menyala redup
-
terdapat gelembung gas
Larutan
elektrolit lemah dapat berupa:
Asam lemah: CH3COOH,
H2S, HF,HCOOH, HCN
Basa lemah : NH4OH,
(BaOH)2
Asam
adalah yang menghasilkan/melepas H+ dan basa yang menghasilkan OH- atau menangkap H+.
Daya hantarnya buruk dan memiliki derajat
ionisasi (kemampuan mengurai menjadi ion-ionnya) kecil. Makin sedikit yang
terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya reaksi
berjadal dua arah...di satu sisi terjadi peruraian dan di sisi lain terbentuk
kembali ke bentuk senyawa mula-mula.
Persamaan reaksinya adalah:
Non Elektrolit
Larutan non Elektrolit adalah larutan yang kurang baik menghantarkan arus listrik.
Gejala yang
terjadi dalam elektrolit
Lemah:
- tidak terionisasi
- tidak menghantarkan arus listrik
-
lampu tidak menyala
Larutan
elektrolit lemah dapat berupa:
C6H12O6
(amilum/karbohidrat), C12H22O11, CO(NH2)2
(Urea) dan C2H5OH (Alkohol/etanol), dll
Perbedaan zat
elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat diketahui dari harga derajat
ionisasi (α), yaitu perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan jumlah
mol mula-mula.
kekuatan elektrolit lemah ditentukan oleh
derajad dissosiasinya, yang dirumuskan :
Jika memilki
derajat ionisasi satu (α=1), zat itu adalah elektrolit kuat. Jika memilki
derajat ionisasi antara 0 dan 1 (0<α<1), zat itu zat elektrolit
nonelektrolit memilki derajat ionisasi nol (α=1).
maka berdasarkan rumus di atas untuk
mendapatkan jumlah zat mengion dilakukan dengan cara mengalikan jumlah sat mula-ion
dengan derajat dissosiasinya. Semakin besar harga derajat dissosiasinya maka
semakin banyak konsentrasi larutan yang terurai menjadi ion-ionnya (mengion).
Daya hantar larutan
Pada tahun 1884, Svante August Arrhenius, ahli
kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini
teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir
saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena
mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion yang dapat bergerak bebas. Karena bermuatan lisrtik, ion
mampu menghantarkan arus listrik.
Sebagai contoh
larutan elektrolit adalah HCl
Larutan HCl di
dalam air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-).
Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap
elektron pada katoda dengan membebaskan gas Hidrogen (H2). Sedangkan
ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas
klorin (Cl2).
Perhatikan gambar
berikut.
Pada pengujian daya hantar, bateri sebagai
sumber arus memberi muatan yang berbeda pada kedua elektrode yang dicelupkan ke
dalam larutan. Kedua elektrode itu dihubungkan dengan kutub positif dan kutub
negatif. Elektrode yang dihubungkan dengan kutub positif baterai disebut anode,
sedangkan elektrode yang dihubungkan dengan kutub negatif baterai disebut
katode. Akibatnya, ion positif akan bergerak ke arah katode dan ion negatif
akan bergerak ke arah anode. Selanjutnya, ion negatif yang bergerak ke arah anode
akan melepaskan elektron. Elektron dari baterai akan dialirikan menuju katode.
Di katode, elektron ditanggap oleh ion positif.
Larutan elektrolit
mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan
percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus
listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis
yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami
reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.
Contoh, pada
laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai
berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Hubungan Elektrolit
dengan Jenis Ikatan Kimia
Jika diperhatikan lebih teliti dari jenis
ikatannya, larutan elektrolit ada yang berasal dari ikatan ionik dan ada juga
yang berasal dari ikatan kovalen polar. Sebagai contoh larutan NaCl dan NaOH
berasal dari senyawa ion, sedangkan HCl, CH3COOH, NH4Cl berasal dari senyawa
kovalen.
Daya Hantar Listrik
Senyawa Ion :
Dapatkah Anda membedakan
daya hantar listrik untuk garam pada saat kristal, lelehan dan larutan?
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam
keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama
lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan
kristal (padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika
garam yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka
ion-ionnya akan bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam
air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat akan tertarik oleh molekul-molekul
air dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidasi)
yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam larutan.
NaCl (s) + air ---> Na+(aq) + Cl-(aq)
Daya Hantar Listrik
Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa
kovalen non polar misalnya : F2, Cl2, Br2, I2, CH4 dan kovalen polar
misalnya : HCl, HBr, HI, NH3. Dari hasil percobaan,
hanya senyawa yang berikatan kovalen polarlah yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Bagaimanakah hal ini
dapat dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan
senyawa kovalen di atom bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke
atom Cl yang lebih elektro negatif dibanding dengan atom H. Sehingga pada HCl,
atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.
Struktur lewis:
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa
ion, jika dilarutkan ke dalam air maka larutannya dapat menghantarkan arus
listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas. Jadi ikatan kovalen
polar di dalam air mampu terurai menjadi ion-ion penyusunnya.
Apakah HCl dalam keadaan
murni dapat menghantarkan arus listrik?
Karena HCl dalam keadaan murni berupa
molekul-molekul tidak mengandung ion-ion, maka cairan HCl murni tidak dapat
menghantarkan arus listrik. namun dalam kenyataannya karena HCl berbentuk cair
tidak ada HCl yang benar2 murni 100% sehingga HCl dan ikatan kovalen lainnya
yang berbentuk cair bukannya tidak dapat menghantarkan listrik namun sukar
dalam menghantarkan listrik.
Untuk dapat membedakan larutan elektrolit
ionik dan kovalen perhatikanlah contoh2 di bawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar